Time and Date

Sunday, March 13, 2011

Ancaman Krisis Global?

Krisis global akan mengancam masyarakat dunia, yang nampaknya belum dapat dijangka. Krisis global ini dipacu oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai kawasan dunia pada hari ini.
Pertama, berlarut-larutnya situasi krisis yang sekarang terjadi di dunia Arab dan Afrika Utara, dan tidak dapat selesai dalam waktu singkat, dan bilakah krisis itu akan berakhir?
Sementara itu, pemerintahan baru yang ada masih bersikap mendiam diri, tidak mampu membawa kembali arah pemerintahan yang telah dikuasainya. Mereka masih belum menemukan pola baru, khususnya dalam membuat kebijakan dan arah yang jelas bagi masa depan negaranya.
Di dunia Arab dan Afrika Utara yang baru mengalami transformasi politik dan kepemimpinan, masih terombang-ambing antara memenuhi tuntutan rakyat yang menginginkan segera dilkakukan perubahan menuju sistem baru, yang lebih adil, adanya aquality (kesamaan), serta lebih bebas dan terbuka.
Sementara itu, regim baru yang muncul dan menggantikna regim lama, dan mereka sebenarnya masih mewarisi nilai-nila lama, yang tidak banyak berbeza dengan regim yang lama. Kerana itu, mereka sangat lambat mengumpul aspirasi yang sekarang ini tumbuh dikalangan rakyat.



Sistem birokrasi dan pemerintah yang ada di semua negara di dunia Arab dan Afrika Utara, adalah warisan sistem birokrasi pemerintahan yang lama, dan para birokrat itu sudah lama hidup di dalam sistem autokrat dan diktator, yang tidak mungkin dalam waktu singkat mereka akan ikut berubah, seiring dengan perubahan politik yang sekarang ini terjadi.
Situasi krisis yang ada di dunia Arab dan Afrika Utara itu, diperlambat lagi dengan situasi krisis yang sekarang terjadi di Libya. Di mana Presiden Muammar Gadhafi tidak mudah menyerahkan kekuasaannya kepada oposisi. Sementara itu, Barat bersikap talam dua muka dalam menghadapi situasi di Libya. Sekalipun jumlah korban yang tewas akibat perang “saudara” itu, ramai yang tewas, dan ribuan lainnya luka, dan lebih banyak lagi yang akan meninggalkan Libya.
Bila situasi di Libya tidak ada solusi yang cepat, pasti akan menimbulkan impak krisis kemanusiaan.
Krisis yang sekarang terjadi di Libya itu, dapat mengancam krisis yang bersifat global. Terutama terkait dengan pasukan energy minyak dan gas, yang sekarang ini Libya mempunyai “share” yang besar terhadap pasokan minyak dunia. Libya merupakan penghasil minyak terbesar dunia, sesudah Arab Saudi.
Krisis yang sekarang melanda di Libya sudah mempengaruhi harga minyak di pasaran dunia, dan sekarang sudah mencapai harga $ 120 dolar/perbarel. Paling ketara minyak di pasaran New York mengkhwatirkan bahawa harga minyak akan mencapai $ 200 dolar/perbarel. Ini akan menjadi malapetaka, terutama negara-negara miskin, yang tidak memiliki minyak.
Krisis yang terjadi di dunia Arab dan Afrika Utara itu, ditambah lagi dengan bencana yang dahsyat di negara Jepun , yang terkena gempa dan tsunami, dan bahkan kemungkinan akan terjadinya bencana nuklir di Jepun. Kerana tiga reaktor nuklear di Fukushima mengalami kerosakan akibat gempa yang terjadi. Peristiwa gempa dan tsunami di Jepun bukan hanya mempunyai impak buruk bagi Jepun, tetapi juga terhadap dunia.
Jepun mempunyai perkongsian terhadap ekonomi dunia yang sangat penting, dan negara Sakura ini telah melakukan pelaburan trillion dolar ke berbagai negara terutama di Asia dan Timur Tengah, maka kesan dari bencana yang terjadi ini, juga akan mempunyai pengaruh langsung terhadap negara-negara yang melakukan kerjasama dengan Jepun. Termasuk Malaysia, di mana Jepun merupakan antara negara yang terbesar menjalankan aktiviti import dan export bersama negara kita.Dunia sekarang menghadapi krisis politik dan ekonomi serta budaya dari kesan sebuah proses transisi politik yang luas dan ditambah krisis akibat adanya bencana yang melanda berbagai negara. Situasi ini dapat membawa kemunduran bagi kehidupan kemanusiaan. Khususnya, negara-negara Dunia Ketiga, yang sedang membangun. Wallahu’alam.

No comments:

Post a Comment